Tempe mendoan memperlancar perncernaan, mengurangi resiko hipertensi
http://tegalinfo.blogspot.com/2012/06/tempe-mendoan-memperlancar-perncernaan.html
“Mbakyu-mbakyu,
tempe mendoan’e taksih anget-anget, ampun sedep!”
Mirip-miriplah dengan sapaan “mbok penjaja
gorengan” di kampungku. Suaranya lembut pun enak didengar ekivalen dengan
dagangannya, terutama si mendoan. Si
mendoan, pasti sudah tidak asing di lidahmu! Gorengan dengan komposisi pokok:
tempe, bumbu, plus tepung; memang lezat disantap selagi hangat.
Krenyez..krennnyezst bunyinya...nyam..nyam..nyam lezatnya.
Gorengan yang satu ini tak
hanya lezat di lidah namun lezat bagi metabolisme tubuh. Pasalnya tempe (bahan
pokok mendoan) merupakan panganan awet muda, oleh sebab zat fitokimia yang
terkandung dapat memperlambat kerusakan sel-sel tubuh. Selain fitokimia, tempe
juga mempunyai kandungan serat dan protein tinggi. Karena kandungannya, khasiat lain tempe
adalah memperlancar perncernaan, mengurangi resiko hipertensi, sebagai zat
pembangkit dan pembangun tubuh. Perlu pula diingat, proses pengolahan akan
mempengaruhi kualitas dan kemujarabannya.
Di sisi lain, kuantitas
penggemar produk olahan kedelai (tempe/tahu) tercatat tertinggi di Indonesia,
biarpun produk olahan tempe tampaknya stagnan dari waktu ke waktu. Maklum,
tempe sudah menjadi sahabat lidah orang Indonesia lagipula harganya pun
merakyat. Data Departemen Pertanian RI
tahun 2012 menunjukkan bahwa konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun
meningkat 5-10%, total demand sekitar ±290.000 sedang supply tercatat sebanyak ±340.000,
itu artinya 6 tahun mendatang akan terjadi defisit penawaran. Pemerintah RI
menjawab tantangan tersebut dengan menambah 100.000 ha lahan kedalai baru di
berbagai wilayah di Sumatra dan Jawa. Jawa sendiri telah memasok ±60%